Kedua merk processor tersebut merupakan merk yang paling banyak
dicari dan digunakan oleh kebanyakan orang dan keduanya memiliki
beberapa fitur yang cukup berbeda. Di antaranya adalah Intel menggunakan
long instruction pipelines yang didesain menghasilkan skala kecepatan
clock supertinggi. Sedangkan pada AMD sendiri tidak menggunakan fitur
tersebut, melainkan lebih menggunakan fitur shorter Instruction
pipelines yang menghasilkan efisiensi yang baik namun sayangnya tidak
bisa menghasilkan skala kecepatan yang tinggi. Untuk kalangan umum
pastinya kedua hal tersebut akan membingungkan, karenanya kami akan
mencoba menjelaskan bagaimana kelebihan dan kerurangan
dari masing-masing merk processor.
Intel Pentium 4 Family
Biasa disebut Pentium 4. Meski dalam satu keluarga namun memiliki
kecepatan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan socket yang digunakan.
Versi terbanyak yang digunakan Pentium 4 adalah menggunakan socket 478.
Pada versi terbarunya telah menggunakan socket LGA 775 untuk mendukung
beberapa motherboard keluaran terbaru.
Prescott
Merupakan generasi pertama Pentium 4 yang memiliki 1 MB L2 cache dan
memiliki kecepatan 3,8 GHz. Namun, pada processor ini memiliki kendala
yang cukup signifikan, yaitu memiliki panas yang cukup tinggi. Dan
processor ini belum mendukung operating system dan aplikasi 64-bit. Segi
baiknya, processor ini memang memiliki kinerja yang baik untuk
menunjang kebutuhan multiaplikasi dan gaming.
Pentium 4 Extreme Edition
Merupakan jajaran processor premium dari Intel, untuk CPU desktop PC.
Yang terbaru juga telah menggunakan socket LGA 775 dan berjalan di atas
3,46 GHz dengan fitur 512 K L2 cache ditambah dengan 2 MB L3 cache dan
FSB sebesar 1066 MHz. Ia juga tersedia dalam versi 64-bit CPU.
Pentium D
Keluarga CPU Intel yang memiliki arsitektur dual-core. Beberapa seri
yang sudah tersedia, di antaranya Pentium D 840, 830, dan 820 yang
memiliki clock dari 2,80 sampai 3,20 GHz dengan FSB 800 MHz. Dengan L2
cache yang dimilikinya 2×1 Mb. Dengan dual-core, diharapkan mampu
melakukan pemrosesan data dengan waktu yang lebih singkat. Selain itu,
processor ini telah dilengkapi dengan EMT64T (Extended
Memory 64 Technology) yang mendukung operating system dan aplikasi 64-bit.
Jika Anda tertarik untuk membeli processor keluaran Intel, agaknya
jajaran processor Pentium D adalah pilihan ideal. Dual-core dan dukungan
64-bit menjadi alasan utama. Karena ke depannya semua aplikasi dan
operating system akan menggunakan 64-bit. Di samping harga jual
processor ini terbilang cukup relevan, yaitu sekitar US$279.
AMD Athlon 64 Family
AMD memiliki tiga jenis processor dengan performa yang berbeda. Yaitu,
Athlon 64 dan FX Series, juga Sempron. Meski dari ketiganya memiliki
basic teknologi yang sama, namun beberapa fitur dan harga yang
ditawarkan memiliki perbedaan yang cukup berarti.
Pada dasarnya, processor AMD Athlon 64 mampu menghasilkan kecepatan yang
tinggi terhadap aplikasi yang menggunakan banyak floating point dan
kebutuhan bandwidth yang besar. Mengapa demikian?
AMD Athlon 64
Pada processor ini memiliki dua versi. Versi yang pertama yang masih
menggunakan memory single-channel. Yaitu Athlon 64 yang menggunakan
socket 75. Sedangkan yang kedua menggunakan socket 939 dan sudah
memiliki teknologi memory dual-channel. Untuk harga, sudah barang tentu
Athlon 64 754 memiliki harga yang lebih murah dibanding 939. Keduanya
memiliki L2 cache sebesar 1 MB, sedangkan untuk kecepatan yang
ditawarkan beragam, mulai dari 2,4 GHz sampai dengan 3,0 GHz.
Athlon 64 FX
Processor ini merupakan processor yang paling tepat untuk menunjang para
gamer, karena selain dilengkapi dengan L2 cache sebesar 1 MB dengan
kecepatan terendah yang ditawarkan sebesar 2,6 GHz. Pada processor
keluaran AMD baik Athlon 64 ataupun Athlon 64 FX sudah mendukung
aplikasi dan operating system 64-bit. Dan kini AMD telah mengeluarkan
processor dualcore, yaitu AMD Athlon 64 X2, masih menggunakan socket
939.
Core Logic Chipset
Seperti yang telah kami sebutkan di awal, salah satu bagian untuk
memilih motherboard selain menentukan processor yang digunakan, core
logic chipset juga bagian yang tidak kalah penting untuk
dipertimbangkan. Mengapa demikian?
Jika diumpamakan sebuah motherboard adalah kota, maka core logic
chipset merupakan pemerintah local yang melakukan pengaturan alur
informasi. Chipset memiliki tugas yang amat vital. Ia akan memerintahkan
apa yang harus dilakukan oleh port USB, juga menentukan seberapa cepat
system mengakses memory. Dengan demikian fungsi dari core logic chipset
sangatlah penting untuk menunjang kinerja
komputer.
Sekarang ini, beberapa motherboard menggunakan dua skenario yang
cukup berbeda. Skenario pertama adalah motherboard yang didesain untuk
processor Intel Pentium 4. Masih mengadopsi cara lama, yaitu menggunakan
memory controller yang tertanam di dalam chipset nortbridge.
Pada skenario ini, chipset pada motherboard bertugas sekaligus
sebagai memory controller yang merupakan mesin pengontrol untuk mengatur
semua kebutuhan yang ada. Memory controller terletak di dalam chipset
northbridge yang berada dengan jarak yang relatif tidak terlalu jauh
dari processor. Tujuannya untuk menghasilkan bus bandwidth memory yang
besar.
Skenario yang kedua adalah motherboard untuk AMD Athlon 64, Athlon 64
FX dan Athlon 64 X2 yang memiliki perbedaan jauh dengan Intel. Pada
motherboard AMD Athlon 64, memory controller tidak lagi terdapat pada
nortbridge chipset, melainkan dipindahkan ke dalam processor.
Pada kondisi ini, bus memory controller bisa sama cepat dengan
kecepatan core processor. Dengan demikian, menjadikan sebuah pasangan
gigahertz yang cepat sehingga mampu menghasilkan kinerja yang jauh lebih
cepat ketimbang skenario yang pertama.
Namun,ini bukan merupakan kemenangan secara mutlak, karena besarnya
performa yang dimiliki oleh AMD memiliki kekurangan dalam fleksibilitas.
Intel memang memiliki fleksibilitas yang cukup baik. Contohnya jika
Anda sekarang membeli processor Intel Pentium 4, Anda bisa menggunakan
processor tersebut pada motherboard yang menggunakan DDR400. Demikian
juga untuk motherboard DDR2/800
bahkan untuk motherboard DDR3, yang akan segera diluncurkan.
Hal tersebut tidak terjadi jika Anda menggunakan processor AMD Athlon
64 ataupun 64 FX karena controller-nya terikat pada satu teknologi
memory saja. Sehingga Anda harus menyesuaikan memory yang Anda gunakan
sesuai dengan controller yang terdapat secara terintegrasi di dalam
processor.
Itulah salah satu alasan kenapa sampai sekarang ini AMD masih
mengadopsi teknologi memory DDR 400. Karena selain ingin tetap
memberikan fleksibilitas terhadap konsumennya, AMD juga beranggapan
kemampuan bandwith memory yang dihasilkan DDR 400 masih mampu menangani
semua kebutuhan proses computing saat ini.
Meskipun semua chipset mengacu pada memory controller, namun core
logic chipset sendiri memiliki beberapa fungsi yang sangat penting.
Yaitu performa USB, harddisk, dan seberapa cepat PCI dan VGA slot (AGP
atau PCIe x16) dapat mentransfer data.
Perkembangan Chipset Terakhir
Intel
Untuk Intel sekarang ini telah meluncurkan motherboard dengan chipset
955X dan 945P yang mendukung DDR2/667, dan secara tegas meninggalkan
DDR400. Namun pada chipset ini, hal yang paling diunggulkan adalah
kemampuan chipset mendukung fitur dual-core processor.
nVIDIA
Setelah sebelumnya sempat berseberangan dengan Intel, kini chipset
nVIDIA bisa bersanding dengan processor Intel. Dengan mencoba
mengeluarkan chipset terbarunya yaitu nVIDIA nForce4 Intel Edition.
Chipset serupa sebelumnya hadir untuk basis Athlon 64. Pada chipset
tersebut telah mendukung teknologi SLI dan dilengkapi dengan SATA 3 GB
juga Firewall. Namun sayangnya, belum ada kepastian dari nVIDIA,
mengenai dukungan chipset tersebut untuk dual-core processor.
VIA
Meski produsen yang satu ini terbilang lambat mengembangkan teknologi
ketimbang kedua produsen yang telah kami sebutkan di atas, namun VIA
telah mengeluarkan VIA PT984 Pro. Keunikan chipset ini adalah dapat
menjalankan video card PCI Express x16 juga AGP 8x. Keduanya dapat
berjalan secara simultan dan mendukung dual monitor. Namun, hal tersebut
berbeda dengan SLI. Karena pada konfigurasi SLI, mampu membagi
bandwidth data dari dua buah video card. Selain itu, VIA memberikan dua
pilihan memory yaitu DDR400 dan DDR2 667 sehingga bisa menyesuaikan
dengan kebutuhannya.
Setelah sebelumnya kami berikan beberapa tip untuk memilih processor,
maka kami akan memberikan juga kepada Anda bagaimana memilih chipset
yang tepat.
- Hal pertama yang Anda harus perhatikan adalah jenis chipset yang
digunakan. Jangan terkecoh dengan nama-nama produk yang unik. Beberapa
produsen sengaja menggunakan nama yang unik untuk menarik pembeli. Namun
tidak jarang hasil dan kinerja yang dimilikinya kurang sesuai dengan
namanya.
- Perhatikan kecepatan interkoneksi antara chipset northbride dengan
southbridge. Kecepatannya minimal menggunakan 133 MB/s. Beberapa produk
terbaru sudah bisa mencapai 2 GB/s. Mana yang harus dibutuhkan, itu
adalah sebuah pertanyaan yang sulit. Untuk kebutuhan ‘normal’ 800 MB/s
hingga 1 GB/s terbilang cukup memadai. Anda juga butuh pertimbangan
untuk konfigurasi chipset jika ada 4 PCI Express X1 dalam sebuah
sourthbridge, Anda akan membutuhkan 1-2 GB/s koneksi untuk mendukung
bandwidth yang sesuai, namun jika hanya ada X1 jalur yang terhubung
langsung ke northbridge, maka interkoneksi tersebut belum Anda butuhkan.
- Perhatikan chipset southbrigde, produsen motherboard dapat dengan
mudah menukar chipset tersebut dengan chipset yang lain. Dan jika hal
tersebut terjadi, maka beberapa fitur yang dimiliki akan lebih sedikit
dan terbatas. Karenanya Anda harus memperhatikan dengan benar.
- Sama halnya dengan memilih motherboard, untuk memilih chipset yang
tepat Anda juga membutuhkan second opinion untuk memberikan referensi
yang tepat. Karenanya Anda bisa mendapatkan dari beberapa review pada
media tentang chipset tersebut agar Anda tidak menyesal di kemudian
hari.
Setelah semuanya kami jelaskan, maka
tinggal Anda yang menentukan pilihan dan selamat membangun komputer
baru. Semoga dengan panduan ini, Anda tidak terjebak dalam memilih.
TIPS PEMASANGAN MOTHERBOARD
Memasang motherboard bukanlah sesuatu yang sulit. Tidak diperlukan
ijasah ataupun kecerdasan jenius untuk dapat melakukannya. Melainkan
hanya perlu membutuhkan ketelitian dan kemauan. Untuk melakukan hal
tersebut, akan kami berikan panduan untuk Anda.
- Perhatian khusus untuk jumper.
Sampai sekarang ini memang tidak ada standar layout untuk jumper pada
motherboard. Hal ini dikarenakan industri produsen motherboard, memiliki
desain layout tersendiri. Meskipun tidak mencolok antara masing-masing
produsen. Namun, untuk Anda yang baru kali pertama memasang motherboard,
kami sarankan untuk membaca buku manualnya. Karena tidak semua produk
motherboard, memiliki penjelasan text yang tertera jelas pada PCB
motherboard. Jangan menebak-nebak untuk hal ini.
- Teknologi sekrup.
Cukup sulit untuk menentukan kategori yang tepat untuk hal ini. Sebelum
memasang motherboard, kebanyakan casing dilengkapi sekrup yang cukup
banyak. Optimalkan penggunaannya. Usahakan semua titik lubang pengikat
motherboard terpasang sekrup. Dengan demikian, motherboard dapat
terpasang dengan lekat di casing. Namun tentunya jangan asal pasang.
Sesuaikan panjang dan ukuran sekrup sesuai dengan lubang yang digunakan.
- Gunakan I/O Shield.
Sebuah plat besi yang berfungsi untuk menutup celah yang terdapat antara
input/ouput konektor dari motherboard. Dengan memasangkan plat besi
tersebut, selain komputer akan terlihat rapi, komputer juga akan lebih
tertutup sehingga tidak dimasuki oleh kotoran atau serangga. I/O Shield
biasanya disediakan pada paket penjualan sebuah motherboard. Bentuknya
yang spesifik, disesuaikan dengan ketersedian I/O pada produk
motherboard yang bersangkutan. Sebaiknya jangan menggunakan I/O shield
untuk motherboard lain, karena dapat menghalangi I/O yang tersedia.
- Pilih port yang tepat.
Asumsi bahwa dengan memasangkan SATA atau PATA drive ke dalam sembarang
konektor akan membuat sistem Anda bisa booting. Beberapa motherboard
menyediakan RAID controller untuk SATA/PATA. Untuk ini, membutuhkan
driver yang biasanya disertakan dalam sebuah disket. Anda harus
menginstalnya terlebih dahulu baru Windows XP Anda bisa booting. Anda
juga harus melakukan setting-an terlebih dahulu dari dalam BIOS dan
mengalamatkan RAID untuk bisa digunakan pada harddisk PATA.
- Sesuaikan RAM.
Sebelumnya banyak orang yang mengatakan bahwa untuk menjalankan
dual-channel, cukup dengan cara memasang memory sesuai dengan warnanya.
Jika Anda memasang memory pertama pada slot berwarna biru, memory kedua
pun harus demikian. Namun bagaimana jika motherboard tersebut memiliki 4
slot memory dengan warna yang sama? Jawabannya bisa Anda temukan pada
buku manual motherboard tersebut. Jika Anda tidak mendapatkan
konfigurasi yang tepat untuk dual-channel memory tersebut, kemungkinan
besar sistem akan mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan.
- Gunakan power konektor yang sesuai.
Pada motherboard keluaran terbaru menggunakan konektor yang berbeda
dengan yang terdahulu. Oleh karena itu, pasang semua konektor power yang
ada sesuai dengan yang terdapat di motherboard, jangan pernah
menggabungkan dua power ke dalam satu konektor, karena bisa menyebabkan
kerusakan yang fatal.
- Pemasangan processor.
Ini adalah bagian yang tersulit dalam pemasangan motherboard. Karena
jika Anda salah memasangnya bukan tidak mungkin processor Anda akan
rusak. Pada motherboard lama, Anda membutuhkan alat bantu obeng untuk
melepaskan pengait heatsink. Dan tak sedikit yang memiliki tingkat
kesulitan yang tinggi. Karenanya jika Anda masih menggunakan motherboard
dengan socket lama (Socket A, dan socket 478) harus berhati-hati. Pada
motherboard sekarang (socket 775, 754, dan 939) bisa dibilang bisa
langsung dipasang tanpa harus menggunakan alat bantu obeng. Pengait
heatsink jauh lebih mudah dioperasikan, dibanding processor jaman dulu.